Langsung ke konten utama

Teknologi dalam game

PENGERTIAN TEKNOLOGI GAME

Game diambil dari bahasa Inggris yang diterjemahkan yang artinya permainan. Di dalam era perkembangan era perkembangan teknologi yang pesat ini, seperti halnya permainan kartu, catur dan lain-lainnya dapat ditemui melalui dunia virtual atau yang biasa kita mainkan di dalam komputer. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini munculah berbagai sarana permainan, misalnya Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii, PSP, Nintendo DS, maupun PC dari yang berbasis individu ataupun multiplayer.

Pengertian game komputer menurut beberapa ahli :
− Menurut Chris Crawford, seorang computer game designer mengemukakan bahwa game, pada intinya adalah sebuah interaktif, aktivitas yang berpusat pada sebuah pencapaian, ada pelaku aktif, ada lawan anda.
− Menurut David Parlett, Game adalah sesuatu yang memiliki "akhir dan cara mencapainya": artinya ada tujuan, hasil dan serangkaian peraturan untuk mencapai keduanya.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAME

Bukan rahasia umum lagi jikalau semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak juga lahir inovasi dari orang-orang kreatif di dunia ini. Dan salah satunya turut mengembangkan teknologi game, yang mana hal ini rutin berkembang setiap waktu tertentu. Game memang menjadi satu lahan bisnis yang menjanjikan karena tidak hanya digunakan oleh anak kecil saja namun orang dewasa juga banyak yang ketagihan dan menikmati bermain game, terutama game-game berbasis console. Adapun teknologi ini rupanya memiliki perkembangan beberapa generasi dari tahun ke tahun yang antara lain;

Teknologi Game Generasi Pertama (1952-1975)
Game Pertama: Tic-Tac-Toe

Teknologi game rupanya diciptakan pertama kali oleh A.S. Douglas pada tahun 1952 di University of Cambridge. Douglas mendemonstrasikan game buatannya melalui tesis dalam rangka mengenai interaksi antara komputer dan manusia. Game pertama yang ada di dunia ini ternyata sangat simpel, yakni sebuah permainan Tic-Tac-Toe atau XOXO yang diprogram menggunakan komputer EDSAC vaccum-tube, dimana komputer ini memiliki layar CRT (Cathode Ray Tube).

Game Kedua: Tennis for Two
Tesis serta teknologi game yang diulas oleh A.S Douglas membuat banyak orang terinspirasi. Bahkan pada tahun 1958 kemudian, William Higinbotham serta menciptakan game Tennis for Two yang dimainkan di osiloskop. Sama dengan Douglas, game ini juga masih sangat sederhana. Antarmukanya sendiri menampilkan lapangan tennis dari samping dan masih sangat terbatas.

Game Ketiga: Spacewar
Beberapa tahun pasca diciptakannya teknologi game pertama atau lebih tepatnya pada tahun 1961—game selanjutnya hadir bersamaan dengan naik daunnya teknologi komputer. Komputer pada saat itu masih menjadi barang yang sangat mewah, dari sini Steve Russel menciptakan game bernama Spacewar karena terinspirasi dengan kisah fiksi ilmiah karya Edward E Smith berjudul Skylark. Game Spacewar berhasil diciptakan Russel menggunakan komputer dan memanfaatkan fitur mainframe MIT PDP-1 yang biasa dipakai untuk perhitungan statistik. Dengan komputer tersebut, Steve sukses membuat Spacewar.

Lahirnya Video Game
Karena teknologi game menjadi pembicaraan hangat pada silam lalu, maka beberapa mahasiswa memutuskan berinovasi dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada di kampusnya untuk membuat video game lebih menarik sekaligus turut menyalurkan kreatifitas. Namun pada tahun 1972, teknologi game lebih berkembang ketika untuk pertama kalinya dirilis perangkat video game besutan perusahaan Magnavox Odyssey, mereka menciptakan terobosan teknologi baru dalam dunia game yang mana berhasil menciptakan video game bisa dihubungkan dengan televisi.

Namun sayangnya tiga tahun berselang yakni pada tahun 1975, Magnavox Odyssey berhenti memproduksi video gamenya. Tapi mereka justru memperkenalkan teknologi baru yaitu mikroprosesor berbasis konsol. Hingga akhirnya pihak Magnavox memproduksi video game jenis baru yang khusus menyajikan game Pong.

Teknologi Game Generasi Kedua (1976-1983)
Pada generasi kedua, teknologi game berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masa ini dikenal dengan hadirnya grafik 8 bit atau kurang lebih 4 bit dalam sejarah komputer dan video game. Karena di tahun 1976, teknologi game berhasil dihidupkan kembali oleh Fairchild bersama karyanya yaitu VES (Video Entertainment System). Dalam dekade generasi kedua ini, banyak perusahaan yang menciptakan teknologi game berbasis konsol. Seperti Fairchild Channel F, Magnafox Odyssey versi 2, Attari 2600, hingga Attari 5200.

Dari berbagai besutan tersebut, perusahan-perusahan lain ternyata tidak dapat mengalahkan teknologi milik Attari 2600. Bahkan pada tahun 1980, berbagai produsen konsol baru bermunculan dan menjadikan Atari 2600 sebagai desain dan konsep dasar. Sehingga perkembangan game menjadi semakin maju.

Teknologi Game Generasi Ketiga (1983-1986)
Menurunnya penjualan konsol game tidak membuat perusahaan lain menghentikan produksinya. Bahkan pada akhir tahun 1983 silam, konsol game baru buatan Nintendo yakni Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) resmi diluncurkan. Lebih hebatnya lagi, FAMICOM merupakan konsol game pertama yang menampilkan gambar dan animasi beresolusi tinggi. Dan kehadiran perangkat ini tentu saja disambut baik oleh masyarakat di seluruh dunia. Bahkan game legendaris yaitu Super Mario juga pertama kali muncul di perangkat besutan Nintendo dan Famicon ini.

Kehadiran Super Mario akhirnya kembali membuat penjualan konsol game meningkat, bahkan karena hal ini banyak perusahaan software dan hardware yang menghentikan produksinya. Mengingat Super Mario pada saat itu terjual sangat pesat, ini kemudian ditakutkan membuat perangkat lain baik itu software maupun hardware tidak laku di pasaran sehingga tidak heran karena tidak mau ambil risiko banyak perusahan yang memilih menghentikan produksinya secara sementara.

Penjualan Super Mario itu akhirnya sekaligus membuat Nintendo memperluas pemasarannya ke Amerika. Dan mereka berhasil mendominasi pasar video game di sana, sehingga hal ini secara tidak langsung juga menimbulkan persaingan antar perusahaan konsol game, yaitu Nintendo yang merupakan pendatang, dengan SEGA yang notabennya memang bertempat di Amerika.

Teknologi Game Generasi Keempat (1988-1993)
Melejitnya penjualan Nintendo bersama Super Mario-nya ternyata bertahan beberapa lama. Hal ini terbukti pada tahun 1988, Nintendo kembali mengeluarkan konsol game barunya dengan generasi 16 bit sekaligus membawa perubahan drastis pada gameplay, tata suara, grafik, dan lain sebagainya. Konsol game baru buatan Nintendo akhirnya disambut hangat oleh dunia.

Tidak mau tertekan dengan atmosfer kesuksesan Nintendo, SEGA juga turut merilis konsol game versi baru yaitu Sega Mega Drive dengan kualitas yang hampir sama. Bahkan, SEGA berhasil membuat konsol game yang memiliki gambar lebih tajam dan animasi lebih halus ketimbang milik Nintendo. Namun hal itu rupanya tidak mempengaruhi penjualan perangkat Nintendo di dunia. Perangkat ini masih bertahan di puncak penjualan tertinggi untuk konsol game.

Konsol game baru milik Nintendo yakni SNES (Super Nintendo Entertainment System) memang dapat menyaingi SEGA Megadrive pada tahun 1990 silam. Namun berselang setahun kemudian, SEGA meluncurkan game berjudul Sonic the Hedgehog, yang akhirnya menarik pecinta game. Karena secara kualitas gameplay, grafik, dan lain sebagainya tentu game ini jauh lebih baik ketimbang Super Mario milik Nintendo. Dan akhirnya Sonic the Hedgehog resmi menjadi saingan berat Super Mario.

Teknologi Game Generasi Kelima (1994-1999)
Untuk menyaingi Nintendo dan SEGA, lama tidak terdengar akhirnya Atari kembali meluncurkan konsolnya yaitu Atari Jaguar yang memiliki kecanggihan setara SNES dan Mega Drive. Namun sayangnya, penggunaannya yang lebih sulit membuat pecinta game kurang tertarik. Bahkan di generasi ini juga Sony untuk yang pertama kali mengeluarkan konsol game berbasis CD. Dan kemudian mengeluarkan Playstation yang menggunakan teknologi 32 bit.

Kedua konsol buatan Sony akhirnya berhasil menuai kesuksesan dan merebut perhatian para pecinta game. Konsol berbasis CD-nya saja menjadi salah satu konsol game terlaris sepanjang masa jauh mengalahkan Nintendo dan SEGA. Tentu saja merasa tersaingi, kemudian Nintendo kembali mengeluarkan konsol baru yakni Nintendo 64 dan SEGA merilis SEGA Saturn yang diciptakan untuk mengalahkan dominasi konsol besutan Sony.

Teknologi Game Generasi Keenam (2000-2013an)
Meskipun meluncurkan konsol barunya, tapi nyatanya Nintendo dan SEGA tetap tidak bisa mengalahkan penjualan Playstation milik Sony. Bahkan pada tahun 2000, Sony semakin merajalela dengan merilis Playstation 2 berbasis DVD dengan tampilan jauh lebih baik dari semua konsol milik Nintendo dan SEGA. Kehadiran Playstation 2 akhirnya meninggalkan jauh teknologi game milik kedua perusahaan yang bersaing ketat di generasi-generasi sebelumnya. Satu-satunya konsol yang dapat menyaingi Sony yakni hanya milik Microsoft yang diberi nama Xbox. Persaingan ketat tersebut akhirnya juga membuat SEGA mengakui kekalahannya dan mereka justru lebih memilih berkonsentrasi di bidang pembuatan game konsol.

Meskipun mendapat saingan baru, Xbox milik Microsoft ternyata tetap tidak mampu menyaingi persaingan Playstation 2. Pada era tersebut, Playstation 2 menjadi pemuncak penjualan tertinggi untuk konsol game.

Teknologi Game Generasi Keenam (Sekarang)
Perkembangan konsol game semakin menjadi pada masa-masa ini, tiga perusahaan teknologi konsol game yaitu Sony, Microsoft, dan Nintendo masih bersaing dan terus mengeluarkan konsol-konsol game versi baru buatan mereka. Sony kembali mengeluarkan Playstation 3-nya dan meneruskan hingga sekarang Playstation 4. Nintendo masih berusaha bangkit dengan meluncurkan Nintendo Wii, dan Microsoft memperkenalkan Xbox 360 hingga terbaru Xbox One. Meskipun demikian, Microsoft dan Nintendo masih tidak dapat mengalahkan konsol game Playstation 4 milik Sony. Terlebih lagi baru-baru ini juga semakin meningkat perkembangan sistem game online yang tentu saja melibatkan player-vs-player. Keseruan tersebut membuat banyak pengguna game yang meninggalkan game-game single player bernotaben membosankan.

Pendapat saya tentang perkembangan teknologi game
Menurut saya perkembangan game adalah hal yang positif dikarenakan banyak anak-anak yang dapat belajar bahasa inggris dari game dan medium lainya dan juga dikarenakan pengembangan game dapat dijadikan bisnis, sudah tentang itu menurut saya pengembangan game saat ini sangatlah pesat karena munculnya konsol-konsol baru contoh : PS5 sudah mau keluar. oleh karena itu game dengan generasi baru akan muncul lagi dalam waktu dekat dan tidak haya itu mulai ad konsol game bernama Nintendo Switch, yang adalah konsol portable yang dapat dibawa kemana-mana.

Sumber :
http://joey-amel.blogspot.com/2010/04/pengertian-teknologi-game.html
http://rafiqamalyah.blogspot.com/2013/05/pengertian-teknologi-game.html
https://www.indoworx.com/menelusuri-sejarah-perkembangan-teknologi-game-di-dunia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SCENARIO,SCRIPT, DAN STORYBOARD PADA GAME DESIGN

Desain Skenario   Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan. Kalau dasar untuk pembuatan film adalah skenario, maka dasar untuk membuat game adalah design document atau lebih mudahnya disebut skenario game. Skenario game adalah langkah awal dalam membuat sebuah game, dengan skenario game dapat mempermudah kita menyelesaikan game yang akan kita buat. Skenario game adalah sebuah cerita khusus yang melatarbelakangi kejadian – kejadian dalam game. Kalau skenario menentukan interior dan eksterior, dekor, pemain, dan studio, serta pembuatan trik, dalam desain dokumen ada ketentuan program game, grafik, tokoh, animasi, suara, dan musik. Sampai di sini keduanya masih paralel. Berbeda dengan skenario yang merupakan sekuens linier dari adegan, turn around point, dialog, dan seterusnya; design documents adalah gabungan dokumen yang mendiskripsikan secara kompleks semua segi game yang direncanakan.      Ditambah lagi

UI PADA VIDEO GAMES

 USER INTERFACE PADA GAME Antarmuka (Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka (Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Antarmuka (Interface)  berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara berurutan  sehingga pengguna mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Desain user interface dalam game berbeda dari desain UI lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari pengguna yang sebenarnya, atau player. Sebuah Desain Antarmuka (Interface) pada suatu Game mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user/pengguna meminati Game tersebut. Dalam desain user interface game, terdapat sebuah teori yang dikemukakan oleh Erik Fagerholt da